Umumnya, istilah bukber digunakan oleh para generasi muda yang berencana untuk melaksanakan buka bersama bersama teman-temannya.
Bukber. Ilustrasi oleh Shutterstock |
Oleh Anna Fadiah
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Bulan suci ini ditandai dengan ibadah puasa, di mana umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Di tengah-tengah bulan penuh berkah ini, terdapat istilah yang sering kali menghiasi percakapan sehari-hari: "bukber".
Bukber, yang merupakan kependekan dari "buka bersama", adalah tradisi yang telah lama ada di masyarakat Indonesia.
Tradisi ini merupakan momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang, baik Muslim maupun non-Muslim, karena bukan hanya sekedar melaksanakan buka puasa bersama, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan yang sangat berarti.
Setiap tahun, sejak awal bulan Ramadan, berbagai kelompok masyarakat, baik itu keluarga, teman-teman, komunitas, maupun organisasi, mulai merencanakan acara bukber mereka.
Lokasi, menu makanan, dan jam buka puasa menjadi perbincangan hangat dalam menyambut momen yang istimewa ini.
Ada yang memilih untuk mengadakan bukber di rumah masing-masing dengan menyajikan hidangan yang lezat dan beragam, sementara yang lain lebih memilih untuk berkumpul di restoran atau tempat makan favorit mereka.
Yang menarik dari tradisi bukber ini adalah tidak hanya sekadar soal makanan, tetapi juga tentang kebersamaan dan keakraban.
Momen buka bersama di bulan Ramadan menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk saling berbagi cerita, tawa, dan doa.
Di antara hidangan lezat yang tersaji, terdengar suara ramai dari percakapan yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Bukber juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan memperluas lingkaran pertemanan.
Banyak orang yang mengundang teman-teman, tetangga, bahkan orang-orang yang mereka kenal secara online untuk ikut bergabung dalam acara bukber mereka.
Semua orang, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau latar belakang lainnya, disambut dengan tangan terbuka dalam semangat persaudaraan yang diinspirasi oleh bulan Ramadan.
Selain menjadi momen kebersamaan dan keakraban, bukber juga memiliki makna sosial yang dalam.
Banyak acara bukber yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi atau komunitas dengan tujuan untuk berbagi rezeki kepada mereka yang membutuhkan.
Dalam semangat berbagi dan kepedulian sosial, mereka menyediakan hidangan buka puasa bagi kaum dhuafa, anak-anak yatim, atau orang-orang yang sedang berjuang dalam kesulitan ekonomi.
Dengan segala makna dan keindahannya, tradisi bukber menjadi sebuah cerminan dari nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan kepedulian yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan modern, tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama dan memberikan yang terbaik kepada orang-orang di sekitar kita, terutama di bulan yang penuh berkah ini.