Secara umum, teori permintaan uang dibedakan menjadi tiga, yaitu teori permintaan uang Keynes, klasik, dan modern.
Uang. Foto oleh Clarisa Sendy |
Oleh Anna Fadiah
Teori permintaan uang merupakan konsep penting dalam ekonomi yang digunakan untuk memahami perilaku masyarakat terkait dengan penggunaan dan pemegangan uang.
Permintaan uang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan merupakan bagian integral dari analisis moneter.
Para ahli ekonomi telah mengembangkan berbagai teori untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi permintaan uang adalah harga barang dan transaksi.
Ketika harga barang naik, masyarakat cenderung membutuhkan lebih banyak uang untuk melakukan transaksi sehari-hari.
Sebaliknya, ketika harga barang turun, permintaan uang cenderung menurun karena masyarakat membutuhkan jumlah uang yang lebih sedikit untuk melakukan transaksi yang sama.
Selain harga barang, faktor lain yang mempengaruhi permintaan uang termasuk tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, ekspektasi inflasi, dan preferensi likuiditas.
Tingkat pendapatan yang tinggi cenderung meningkatkan permintaan uang, karena masyarakat memiliki lebih banyak uang untuk digunakan dalam transaksi.
Di sisi lain, tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengurangi permintaan uang, karena masyarakat lebih cenderung menyimpan uangnya di dalam bentuk investasi yang menghasilkan bunga.
Ekspektasi inflasi juga memainkan peran penting dalam permintaan uang.
Jika masyarakat mengharapkan inflasi yang tinggi di masa depan, mereka cenderung memegang lebih sedikit uang tunai saat ini untuk menghindari kehilangan daya beli.
Sebaliknya, jika ekspektasi inflasi rendah, permintaan uang cenderung meningkat.
Teori-teori permintaan uang ini tidak hanya penting untuk memahami perilaku masyarakat terkait dengan penggunaan uang, tetapi juga digunakan oleh pemerintah dan bank sentral untuk merancang kebijakan moneter yang efektif.
Kebijakan moneter yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang sehat, serta mengurangi risiko resesi dan inflasi yang berlebihan.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan memastikan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Tiga teori utama dalam ekonomi yang berkaitan dengan permintaan uang adalah Teori Permintaan Uang Keynes, Teori Permintaan Uang Irving Fisher, dan Teori Kuantitas Modern yang dikemukakan oleh Milton Friedman.
Mari kita jelajahi masing-masing teori ini secara lebih rinci:
1. Teori permintaan uang Keynes
Teori ini dikemukakan oleh ekonom terkenal, John Maynard Keynes, dan merupakan bagian integral dari teori umum Keynesian tentang ekonomi.
Menurut Keynes, permintaan uang dipengaruhi oleh dua faktor utama: motif transaksi dan motif keamanan.
Motif transaksi adalah kebutuhan untuk memegang uang tunai untuk melakukan transaksi sehari-hari, sementara motif keamanan adalah kebutuhan untuk memegang uang tunai sebagai cadangan untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi.
Keynes berpendapat bahwa permintaan uang cenderung meningkat seiring dengan tingkat pendapatan dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
2. Teori permintaan uang Irving Fisher
Irving Fisher, seorang ekonom Amerika yang terkenal, mengembangkan teori permintaan uang yang didasarkan pada konsep keseimbangan antara uang dan barang.
Menurut Fisher, permintaan uang dipengaruhi oleh tiga faktor utama: tingkat pendapatan, tingkat suku bunga, dan ekspektasi inflasi.
Fisher berpendapat bahwa permintaan uang akan meningkat seiring dengan pendapatan yang lebih tinggi, tetapi akan berkurang seiring dengan kenaikan suku bunga atau ekspektasi inflasi yang tinggi.
3. Teori kuantitas modern Friedman
Teori ini dikemukakan oleh ekonom Amerika Serikat terkenal, Milton Friedman, dan merupakan pengembangan dari teori kuantitas uang klasik yang pertama kali diajukan oleh David Hume.
Menurut Friedman, permintaan uang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkait dengan kuantitas uang yang beredar dalam perekonomian.
Teori ini menyatakan bahwa permintaan uang dipengaruhi secara langsung oleh tingkat pendapatan riil dan tingkat suku bunga, sementara ekspektasi inflasi hanya memiliki pengaruh kecil terhadap permintaan uang.
Ketiga teori ini memberikan pemahaman yang berbeda tentang bagaimana dan mengapa masyarakat meminta uang dalam perekonomian.
Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, ketiganya memberikan wawasan yang berharga tentang perilaku permintaan uang dan memberikan landasan bagi pembuat kebijakan untuk merancang kebijakan moneter yang efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.