Obsvor.com - Juara bertahan French Open, Iga Swiatek, bersiap untuk menghadapi tantangan berat dalam pertahanan gelarnya ketika ia berjalan di tanah liat Roland Garros.
Dalam perjalanan menuju potensi gelar major kelimanya, petenis nomor satu dunia ini harus melewati ujian babak kedua yang berpotensi sengit, yang mungkin melibatkan pertemuan dengan pemenang Grand Slam empat kali, Naomi Osaka.
Swiatek, yang tiba di Paris setelah memenangkan gelar di Madrid dan Roma, telah menegaskan bahwa dia merasa seperti di rumah di lapangan tanah liat Roland Garros.
Namun, dia menyadari bahwa untuk mempertahankan gelarnya, dia harus mempertahankan performa terbaiknya.
Di sisi lain, Naomi Osaka, yang juga berada dalam bentuk yang solid, akan memulai kampanyenya di Paris dengan menghadapi petenis Italia Lucia Bronzetti.
Osaka, dengan reputasi dan pengalaman dalam mengangkat trofi Grand Slam, tentu saja akan menjadi ancaman serius bagi siapa pun di treknya.
Swiatek dan Osaka, keduanya mewakili generasi tenis yang sedang naik daun, telah menunjukkan kualitas unggul mereka di panggung besar sebelumnya.
Pertemuan potensial mereka di babak kedua akan menjadi pertarungan yang sangat dinantikan oleh penggemar tenis di seluruh dunia, karena kedua pemain mengejar ambisi mereka untuk sukses di Roland Garros.
Naomi Osaka, mantan petenis nomor satu dunia yang kini menempati peringkat 134, masih berjuang untuk menemukan jejaknya di French Open.
Meskipun telah mengukir prestasi besar di sejumlah turnamen Grand Slam lainnya, Osaka belum pernah melampaui babak ketiga di Paris.
Bagi petenis berusia 26 tahun ini, Roland Garros telah menjadi panggung yang menantang.
Sementara itu, lawannya dalam pertandingan pembuka, Lucia Bronzetti, meskipun menempati peringkat 48 dunia, juga belum mencicipi kemenangan dalam undian utama Roland Garros dalam dua kesempatan sebelumnya.
Bagi keduanya, pertandingan pertama di Paris ini menjadi kesempatan untuk mengubah nasib mereka di turnamen tanah liat paling bergengsi di dunia.
French Open telah menjadi ajang yang pahit bagi Osaka.
Pada tahun 2021, dia tersandung dalam kontroversi setelah memilih untuk tidak menghadiri konferensi media, yang mengakibatkan denda dan akhirnya dia mengundurkan diri dari turnamen setelah hanya satu pertandingan, dengan alasan untuk melindungi kesehatan mentalnya.
Selanjutnya, Osaka absen dari French Open pada tahun 2023 karena kehamilan, memilih untuk fokus pada persiapan untuk menjadi seorang ibu.
Pada bulan Juli, dia kemudian melahirkan seorang bayi perempuan.
Bagi Osaka, perjalanan di French Open bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang mengatasi tantangan dan perjalanan pribadi yang mengiringinya.
Saat yang bersamaan, Iga Swiatek menapaki jalur sejarah dalam pencarian gelar di Roland Garros.
Dengan kemenangan yang mungkin dipegangnya, dia berharap menjadi petenis putri pertama yang meraih tiga gelar berturut-turut di Paris sejak dominasi gemilang Justine Henin pada tahun 2007.
Untuk seorang petenis Polandia berusia 22 tahun ini, prestasi tersebut akan menjadi pencapaian monumental dalam karirnya yang sudah bersinar.
Tidak hanya itu, Swiatek juga bermimpi untuk menambahkan namanya ke dalam daftar kehormatan bersama dengan legenda-legenda seperti Chris Evert, Steffi Graf, dan Henin, yang telah mengangkat trofi Coupe Suzanne-Lenglen sebanyak empat kali dalam era Open.
Bagi Swiatek, menjadi bagian dari kelompok elite ini akan menjadi bukti nyata dari kehebatannya di lapangan tanah liat Roland Garros, serta memperkuat posisinya di dunia tenis sebagai salah satu yang terbaik dari generasinya.