Peraturan lari jarak pendek

Ilustrasi oleh Clarisa Sendy

Obsvor.com - Bagi mereka yang tertarik atau memiliki hobi dalam olahraga lari, tentu tidak asing lagi dengan peraturan perlombaan lari jarak pendek.

Peraturan dalam lari jarak pendek sangat berbeda dengan lari maraton, baik dari segi teknik maupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh para atlet.

Menurut buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas karya Irwansyah (2007), salah satu nomor lari dalam cabang atletik adalah lari jarak pendek atau yang biasa disebut sprint.

Pelari yang mengikuti nomor ini dikenal dengan sebutan sprinter.

Lari jarak pendek memerlukan kombinasi kekuatan dan kecepatan yang tinggi, karena jenis lomba ini membutuhkan daya tahan kecepatan (speed endurance) yang konsisten dari start hingga finish.

Dalam istilah olahraga, lari jarak pendek sering disebut sebagai endurance sprint, karena meskipun jaraknya relatif pendek, kemampuan untuk mempertahankan kecepatan tinggi sangatlah krusial.

Lari jarak pendek dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jaraknya, yaitu:

  • Lari 100 meter (short sprint): Kategori ini adalah yang terpendek dan sering kali dianggap sebagai salah satu perlombaan yang paling ikonik dalam dunia atletik. Pelari harus memaksimalkan kecepatan sejak start hingga finish dalam waktu yang sangat singkat.
  • Lari 200 meter (medium sprint): Sedikit lebih panjang dari 100 meter, kategori ini menguji kemampuan sprinter untuk mempertahankan kecepatan tinggi di lintasan yang lebih panjang. Lomba ini juga memerlukan strategi dalam menghadapi tikungan di lintasan.
  • Lari 400 meter (long sprint): Merupakan kategori lari jarak pendek yang terpanjang, di mana pelari harus memiliki stamina dan strategi yang baik untuk mengatur tenaga sehingga bisa mencapai garis finish dengan kecepatan optimal.

Semua kategori tersebut berlaku baik untuk putra maupun putri dalam kompetisi resmi.

Peraturan lari jarak pendek

Lomba lari jarak pendek, yang sering disebut sebagai sprint, merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan teknik yang sempurna.

Untuk memastikan bahwa perlombaan berjalan dengan adil dan sesuai dengan standar internasional, terdapat beberapa aturan ketat yang harus dipatuhi oleh setiap peserta.

Berikut adalah aturan-aturan tersebut:

1. Start block

Start block adalah tempat di mana pelari memulai lomba.

Menurut aturan resmi, start block harus memiliki lebar 5 sentimeter dan harus dipasang dengan sudut siku-siku terhadap batas tepi dalam lintasan.

Start block ini berfungsi untuk memberikan dorongan optimal kepada sprinter saat memulai lomba, sehingga posisi dan ukuran yang tepat sangatlah penting.

2. Sepatu lari sprint (spike)

Sepatu yang digunakan dalam lari sprint juga memiliki spesifikasi khusus.

Sepatu lari sprint, atau sering disebut spike, harus memiliki enam buah paku di telapak depan.

Paku-paku ini memberikan cengkeraman ekstra pada permukaan lintasan, membantu pelari untuk mendapatkan dorongan maksimal dan meminimalkan risiko tergelincir.

3. Suara aba-aba

Proses start dalam lari jarak pendek ditandai dengan suara tembakan pistol aba-aba, meskipun dalam beberapa situasi bisa juga menggunakan peluit atau bendera.

Aba-aba ini terdiri dari tiga tahap:

  • "Bersedia": Para pelari bersiap di posisi start block.
  • "Siap": Pelari mengangkat posisi tubuh, siap untuk meluncur.
  • "Ya" atau bunyi tembakan pistol: Menandai dimulainya perlombaan dan pelari mulai berlari.

Jika ada pelari yang melakukan kesalahan saat start, mereka akan diberikan peringatan.

Peringatan ini dapat diberikan maksimal tiga kali.

Jika seorang peserta melakukan kesalahan start lebih dari tiga kali, maka mereka akan didiskualifikasi.

4. Lintasan lari (track)

Lintasan lari dalam perlombaan sprint harus memenuhi ukuran standar internasional.

Lebar lintasan adalah 1,22 meter dan setiap perlombaan terdiri dari 8 lintasan.

Lintasan ini ditandai dengan jelas untuk memastikan bahwa setiap pelari tetap berada di jalurnya masing-masing selama perlombaan.

5. Diskualifikasi peserta

Diskualifikasi adalah hukuman yang diberikan kepada pelari yang melanggar aturan.

Berikut adalah beberapa pelanggaran yang dapat menyebabkan diskualifikasi:

  • Kesalahan start: Jika seorang peserta melakukan kesalahan start hingga tiga kali, mereka akan didiskualifikasi.
  • Lintasan pelari lain: Peserta akan didiskualifikasi jika mereka melewati atau memasuki lintasan pelari lain. Ini dapat mengganggu jalannya perlombaan dan memberikan keuntungan yang tidak adil.
  • Keluar dari lintasan: Peserta juga akan didiskualifikasi jika mereka keluar dari lintasannya sendiri. Lintasan yang telah ditentukan harus diikuti dengan ketat untuk menjaga keadilan dan keselamatan dalam perlombaan.

Memahami dan mematuhi aturan-aturan dalam perlombaan lari jarak pendek sangat penting untuk memastikan kompetisi yang adil dan aman.

Setiap detail dari start block hingga aturan mengenai lintasan dan diskualifikasi dirancang untuk menjaga integritas perlombaan dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap peserta.

Dengan demikian, pelari dapat fokus pada performa terbaik mereka tanpa khawatir akan pelanggaran yang bisa merugikan diri mereka sendiri maupun peserta lain.

Favorit —

Posting Komentar